BAB 16
Pengantar
Ekonomi Pembangunan
1.
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Pembangunan
Ekonomi pembangunan mulai berkembang pesat
setelah Perang Dunia II(PDII) disekitar pertengahan 1940-an. Pada waktu itu
banyak sekali Negara-negara Asia dan Afrika yang berhasil melepaskan diri dari
belenggu penjajahan diantaranya adalah Indonesia. Yang memotivasi Negara-negara
tersebut memerdekakan diri adalah keinginan hidup lebih bebas, layak, dan
manusiawi. Ternyata kemerdekaan secara politis tidak dengan segera melepaskan
Negara-negara tersebut dari penderitaan ekonomi.
Dari sudut pandang Ilmu Ekonomi, pembangunan
ekonomi pada dasarnya adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan
memilih (increasing the ability and freedom to choice) merupakan indicator
bahwa manusia secara individu maupun kolektif dapat meningkatkan
utilitas/kualitas hidupnya. Karenanya yang harus dibangun terutama adalah:
a.
Kualitas SDM
b.
Sarana dan Prasarana
c.
Kelembagaan-kelembagaan ekonomi modern
Dari uraian diatas, Pembangunan Ekonomi
merupakan pekerjaan yang sangat besar, rumit dan tidak dapat diselesaikan dalam
waktu singkat. Selainitu Pembangunan Ekonomi sangat membutuhkan biaya dan
pengorbanan yang besar. Yang lebih penting lagi adalah Pembangunan Ekonomi
membutuhkan peralatan analisis yang yang lebih realistis disbanding peralatan
yang sudah ada dalam teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro yang dibangun
berdasarkan asumsi-asumsi yang kurang relevandengan kondisi nyata di Negara
Sedang Berkembang (NSB). Karena itu, Ilmu Ekonomi merupakan aplikasi dan
adaptasi teori Ekonomi Barat dalam konteks Negara-negara belum maju dan atau
sedang berkembang. Teori ekonomi pembangunan lebih sarat dengan masalah-masalah
nilai (value).
Teori Ekonomi Mikro dan Makro lebih
memfokuskan analisisnya pada efisiensi alokasi sumber daya ekonomi, maka
ekonomi pembangunan memberi perhatian pada masalah-masalah penanggulangan
kemiskinan, meningkatkan derajat kehidupan, peningkatan partisipasi ekonomi dan
politik masyarakat kelas bawah, dan modernisasi kelembagaan.
2.
Berkembangnya Teori Ekonomi Pembanguan
Fakta-fakta yang mendorong perlunya pembangunan
ekonomi dengan menggunakan analisis ekonomi pembangunan. Fakta-fakta tersebut
mencakup beberapa indicator mendasar untuk mengukur tingkat kesejahteraan
manusia secara individu maupun kolektif, yaitu:
a.
Klasifikasi Negara-negara
Ada beberapa pengelompokkan negara yaitu,
Negara maju (developed century), negara belum maju (underdeveloped century),
dan negara sedang berkembang/membangun (developing century). Pengelompokkan
tersebut disusun oleh lembaga-lembaga kerjasama internasional, seperti Perserikatan
Bangsa-Bangsa (united nasution), Bank Dunia (world bank), Organisasi Kerjasama
Pembanguan Ekonomi (organization for economic & cooperation development/
OECD) untuk menunjukkan perbedaan tingkat kemajuan Negara-negara di dunia ini.
1.
Negara
Maju dan Belum Maju
Negara
maju (NSM)/developed countries adalah negara-negara yang berdasarkan criteria
Bank Dunia (thn 1990) telah mencapai pendapatan per kapita ≥ US$ 8.000,00.-
sebagian besar output ekonomi disumbangkan oleh sector industri dan jasa
modern, kualitas SDM-nya sudah tinggi dan menguasai teknologi. Dilihat dari
pola konsumsi, negara-negara tersebut umumnya memiliki tingkat konsumsi yang
sangat tinggi.
Negara-negara
yang belum maju (underdeveloped countries) yaitu negara-negara yang belum
mencapai kondisi diatas. Bahkan masih terdapat negara-negara yang hidupnya
masih sederhana serta cenderung sangat miskin dan terbelakang yang disebut last
developed countries (LDCs). Sedangkan negara yang lebih maju dari LDCs disebut
Negara sedang membangun /berkembang disingkat NSB (developing countries).
2.
Utara
Selatan
Pengelompokkan
berdasarkan letak wilayah geografis. Negara-negara maju yaitu Eropa Barat dan
Amerika Utara (Amerika serikat dari Kanada), terletak pada Lintang Utara bumi
ini. Kelompok Utara adalah negara-negara yang telah maju dan kaya, sedangkan
Kelompok Selatan adalah negara-negara yang masih terbelakang (LCDs) dan NSB
yang terletak di belahan bumi bagian Selatan.
3.
Dunia
Pertama,Kedua dan Ketiga
Dunia
Pertama adalah negara-negara Barat yang menganut ideologi liberal dengan system
ekonomi kapitalis (Blok Barat). Dunia Kedua adalah negara-negara yang menganut
ideologi antiliberalis yang system ekonominya cenderung sosialis. Karena negara-negara
tersebut berada dibelahan Eropa Timur, dibawah komando Uni Soviet pada saat
belum runtuh (Blok Timur). Dunia Ketiga adalah negara-negara yang tidak masuk
kedua blok tersebut. Negara Dunia Ketiga masih terbelakang atau sedang
membangun disebut Negara kelompok selatan atau negara-negara belum maju/sedang
berkembang.
b.
Fakta-fakta Berdasarkan Laporan Badan-Badan PBB
Laporan
tentang perkembangan pembangunan manusia tahun 1999 (Human Development Report
1999) dikeluarkan oleh United Nations Development Program (UNDP) menunjukkan
kondisi perekonomian dunia ketiga makin memprihatinkan. Distribusi pendapatan
penduduk bumi semakin memburuk. Tahun 1997, 20% penduduk bumi terkaya adalah
penduduk Negara Maju, 86% output (PNB) dunia. Sebelumnya pada era 1980-an
mereka menguasai 70% output dunia. Tetapi pada tahun 1997, 20% penduduk dunia
hanya menikmati 1% output dunia, yang besarnya telah mencapai US$ 29,4 triliun.
Dengan
kata lain, setidak-tidaknya 1,2 miliar penduduk bumi yang masih hidup dibawah
garis kemiskinan absolut. Beberapa tolak ukur yang dikembangkan para ahli
ekonomi guna mengukur tingkat kemiskinan masyarakat sebagai berikut:
o Tolak ukur kemiskinan absolut dikembangkan
oleh Prof. Sayogyo (dari IPB) yang menggunakan tingkat konsumsi dalam takaran
ekuivalen dengan kg beras per orang per tahun (1997).
Batas Kemiskinan Kota Desa
Miskin 480 320
Sangat Miskin 360 240
Melarat Sekali 270 180
o
Kebutuhan
Fisik Minimum (KFM) adalah kebutuhan fisik (makanan, minuman, pakaian, rumah,
dan sebagainya) selama satu bulan bagi seorang pekerja diukur dalam uang
berdasarkan jumlah kalori, protein, vitamin dan bahan mineral lainnya yang
diperlukan untuk hidup layak yang dinyatakan dalam rupiah yang dari waktu ke
waktu dan dari daerah ke daerah disesuaikan. Yang biasanya digunakan oleh
Pemerintah dalam mentukan tingkat upah minimum provinsi (UMP).
o
Bank
dunia juga membuat semacam indeks kemiskinan yang berlaku bagi NSB. Ambang
kemiskinan adalah tingkat pemenuhan kebutuhan fisik sebanyak 2.100 kalori
sehari, yang kemudian dinyatakan dengan uang. Menurut Bank Dunia, penduduk
miskin adalah yang memiliki pengeluaran per hari sebesar US$ 2,00 atau kurang.
Bank Dunia menetapkan klasifikasi penduduk sangat miskin (extreme poor) yang
pengeluaran per harinya di bawah US$ 1,00.
o
Badan
Pusat Statistik (BPS) juga menggunakan tolak ukur Bank Dunia yaitu rata-rata
pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan 2.100 kalori per hari, tetapi ditambah
dengan kebutuhan minimum lainnya (bukan makanan) yang mencakup perumahan,
pakaian, kesehatan, dan pendidikan.
Publikasi trakhir Bank Dunia (World
Development Report 2000/01) memuat estimasi mengenai angka kemiskinan di
Indonesia; Pada akhir tahun 1999 sebanyak 137 juta penduduk Indonesia (66% dari
total populasi) hidup dibawah garis kemiskinan. Menurut estimasi Bank Dunia
pula, 32 juta Penduduk Indonesia (15% dari populasi) termasuk dalam klasifikasi
sangat miskin. Perbandigan, sebuah kalkulasi oleh Social Monitoring for Early
Response Unit, berdasarkan data Susenas BPS, menyebutkan bahwa angka kemiskinan
di Indonesia adalah 16% dari populasi awal 1999, dan turun menjadi 9,8%
menjelang akhir 1999. Dalam hal ini garis kemiskinan yang digunakan adalah Rp.
80.000,00 - Rp.85.000,00 pengeluaran per bulan untuk skala Nasional.
Penggunaan garis kemiskinan internasional
seperti itu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya, ada standar yang
bisa diaplikasikan secara Internasional, sehingga hasil dari pembangunan
ekonomi dan kebijakan pemerintah tiap negara bisa dibandingkan. Kelemahannya,
penetapan standar Internasional seperti itu cenderung bersifat Arbiter, karena
standar US$ 2,00 dan US$1,00 per hari bukan didasarkan pada perhitungan biaya
hidup rill di tiap Negara.
Di tahun 2015 jumlah penduduk bumi
diperkirakan mencapai angka 7 miliar jiwa, sekitar 6 miliar diantaranya adalah
penduduk Dunia Ketiga. Disebabkan pertumbuhan penduduk NSB 1997-1995 mencapai
2% per tahun. Sedangkan pertambahan penduduk negara maju hanya 0,6% per tahun.
Dilihat angka nominalnya, pertambahan penduduk NSB sekitar 60 juta per tahun,
merupakan 20 kali lipat pertambahan penduduk negara maju. Konsekuensinya,
Negara-negara Dunia Ketiga akan menghadapi masalah kependudukan, khususnya
penyediaan kesempatan kerja, penyediaan pangan, perumahan dan kesehatan, jika
distribusi pendapatan Dunia tidak diperbaiki, maka ditahun 2015 nanti jumlah
penduduk bumi yang hidup dibawah garis
kemiskinan absolut akan ≥ 2 miliar jiwa.
Distribusi pendapatan dunia pada abad 21
ini akan sulit dipernaiki, karena beberapa alas an:
§ Makin melemahnya akses penduduk Dunia
Ketiga terhadap sumber daya ekonomi penting, khususnya Informasi. Jaringan
Informasi modern, khususnya satelit, dikuasai oleh penduduk negara-negara kaya.
§ Makin tertinggalnya kualitas SDM sebagian
besar penduduk Dunia Ketiga, dilihat dari indicator pendapatan per kapita,
konsumsi pangan, konsumsi energi, serta indicator pendidikan dan kesehatan.
§ Makin kuatnya cengkraman perusahaan-perusahaan
multinasional (MNC), yang umumnya berasal dari negara-negara maju. Sebagai sebuah perusahaan, MNC-MNC akan
bertindak berdasarkan motivasi mencari keuntungan. Tetapi karena outputnya
sangat besar, yang mungkin melebihi total PNB beberapa negara Dunia Ketiga,
menyebabkan periaku MNC dapat memperburuk kadaan.
c. Hakikat Pembangunan
Istilah pembangunan (development) mengandung
makna tentang proses dan upaya pencapaian peningkata kualitas hidup. Terdapat
tiga elemen penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pembangunan yaitu:
1) Pembanguna Sebagai Sebuah Proses
Pembangunan merupakan sebuah tahap yang
harus dijalani oleh setiap masyarakat atau Bangsa. Tidak ada satupun Bangsa/
masyarakat yang langsung berada dalam kondisi adil, makmur dan sejahtera tanpa
menjalani tahap-tahap kemajuannya.
Sejarah menunjukkan tahap-tahap tersebut
dapat berlangsung secara alamiah. Artinya, suatu negara bisa saja menjadi
negara maju tanpa harus menggunakan teori-teori pembangunan. Tetapi pengalaman
juga menjukkan proses tersebut bersifat evolusi dan membutuhkan waktu yang
sangat lama.
2) Pembangunan Sebagai Upaya
Pembangunan merupakan tindakan aktif yang
harus dilakukan oleh suatu negara / bangsa yang ingin maju. Alas an yang paling
mendasar, pengalaman menunjukkan bahwa sebagian besar bangsa yang pernah maju
secara ilmiah gagal mempertahankan tingkat kemajuannya.
3) Pembanguan Berarti Peningkatan Kualitas
Hidup
Kualitas hidup adalah suatu konsep yang
sangat relative dan abstrak. Tetapi ada ukuran / perasaan yang bersifat
universal yang dapat dipakai sebagai patokan yang relative obyektif. Seseorang
atau suatu Bangsa dapat dikatakan baik kualitas hidupnya bila
individu-individu dalam bangsa /
masyarakat tersebut sangat menghargai / menikmati hidupnya. Secara politis tercermin
dari kesediaan menerima perbedaan pendapat dan atau keputusan bersama. Itulah
sebabnya, secara politis bangsa yang maju sering dikaitkan dengan
demokratisasi.
Umumnya individu yang hidup di
Negara-negara maju menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk
kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi.
d. Hakikat Pembangunan Ekonomi
konsep pertumbuhan ekonomi lebih mengacu
kepada perubahan-perubahan kuantitatif maka pembangunan ekonomi mencakup
dimensi kualitatif. Pertumbuhan ekonomi hanya merupakan salah satu unsure
pembangunan ekonomi.
1) Pertumbuhan (Growth)
Pertumbuhan (growth) menunjukan perubahan
scalar. Jika output perekonomian dari waktu ke waktu makin bertambah, dikatakan
telah terjadi pertumbuhan. Hal ini dapat dianalogkan dengan pertumbuhan
manusia. Secara fisik seorang anak akan terus bertambah besar seiring
bertambahannya usia.
2) Perubahan (Changes)
Perubahan (changes) menunjukan perubahan
kea rah kematangan (kedewasaan). Analogi tentang hal ini adalah manusia yang
sehat, selain bertambah besar juga bertambah dewasa. Terjadinya
perubahan-perubahan yang kualitatif. Perubahan-perubahan mendasar untuk
menopang kemampuan pertumbuhan jangka panjang. Perubahan-perubahan tersebut
adalah sebagai berikut.
a.
perubahan sikap (Attitude Changes)
Penghargaan
terhadap waktu, yang diwujudkan dalam hal memenuhi janji tepat waktu, kesediaan
melakukan sesuatu dengan persiapan dan atau perencanaan. Makin tingginya
tingkat kemandirian merupakan perubahan sikap yang sangat dibutuhkan.
b.
perubahan Kelembagaan (Institutional
Changes)
Harus
dipriorotaskan adalah hak kepemilikan, uang, dan mekanisme pasar. Makin
individualnya hak kepemilikan, Mkin tingginya tingkat penggunaan uang dan makin
berjalannya mekanisme pasar (persaingan sempurna) dapat memacu manusia bekerja
lebih keras dan produktif.
c.
perubahan Struktural (Structural Changes)
Struktur
produksi dan pengeluaran. Salah satu dari kriteria Negara maju adalah jika output sector industry member sumbangan
≥ 30% output nasional. Perekonomian
makin maju, komponen pengeluaran juga berubah, dimana porsi pengeluaran
konsumsi rumah tangga menurun, sementara pengeluaran investasi (PMTDB)
meningkat. Perubahan struktur produksi dan pengeluaran sangat dipengaruhi oleh
perusahaan sikap dan kelembagaan.
3. Karakteristik Negara Sedang Berkembang
Negara-negara
belum maju, karakteristik-karakteristik (cirri-ciri) umumnya.
a.
Rendahnya Tingkat Kehidupan (Low Level of Living)
rendahnya
tingkat kehidupan terutama dilihat dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasr
seperti makanan, pakaian, kesehatan, dan pendidikan.
b.
Rendahnya Tingkat Produktivitas (Low level of Productivity)
rendahnya
tingkat produktivitas dapat dilihat dari PDB perkapita atau PDB pee pekerja
yang sangat kecil. Berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan ; juga berkaitan
dengan terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka yang
berkependidikan rendah.
c.
Tingginya Tingkta Pertambahan Penduduk (High Rates Of Population Growth)
Dua
smpai empay kali lipat pertambahan penduduk Negara-negara maju. Tingginya
tingkat pertambahan penduduk di NSB telah menimbulkan masalah-masalah besar,
terutama berkaitan dengan penyediaan pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan,
dan kesempatan kerja.
d.
Tingginya Rasio Tingkat Ketergantungan (High Rites og Depedency Ratio)
ukuran
yang menunjukan berapa besar beban penduduk usia produktif (15-64 tahun) karena
menanggung penduduk usia nonproduktif (0-14 tahun + ≥65 tahun).
Penduduk usia 15-64 th
Di mana ;
DR = dependency
ratio
e. Tingginya Tingkat Pengangguran (High Rates of Unemployment)
Penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah laju pertumbuhan
angkatan kerja lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan kesempatan kerja.
Rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja berhubungan erat dengan rendahnya
tingkat penanaman modal, khususnya di sektor-sektor modern (industri dan jasa
modern).
f. Ketergatungan Pada Sektor Pertanian Primer (Substatial
Dependence on Agricultural-Primary Production)
sangat tergantung pda hasil sektor pertumbuhan atau sektor
primer. Negara-negara yang sangat tergantung pad hasil satu komoditas pertanian
saja disebut perekonomian monokultur.
g. Pasar dan Informasi Yang Tidak Sempurna (Imperfect Market and
Information)
struktur pasar barang dan
jasa umunya nonkompetisi sempurna, berupa monopoli dan oligopoli dipasar
output, monopsoni dan oligopsoni di paar faktor produksi. Penguasaan informasi
juga tidak seimbang dan simetris. Informasi dikuasai hanya oleh sekelompok kedi
pengusaha menyebabkan konsumen cenderung dirugikan.
h. Ktergantungan Yang Besar dan Kerentanan Terhadap Kondisi
Eksternal (Dominance Dependence and Vuinerability in International Relation)
kondisi domestik perekonomian NSB sangat dipengaruhi kondisi
perekonomian lainnya. Khususnya perekonominan negara-negara saja. Konsekuensi
logis dari Karakter-karakter yang telah diuraikan di atas.
4. Pembangunan Ekonomi Sebagai Proses Transformasi
a. Transformasi Pertanian
(Agriculture Transformation) Perubahan kegiatan pertanian dari
bersifat tradisional dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau tingkat
subsistensi (Subsistence level) menjadi kegiatan yang modern berskala besar ,
dan bermotifkan memperoleh keuntungan. Peningkatan permintaan terhadap output
pertanian dapat dilakukan melalui peningkatan pendapatan/kesejahteraan
masyarakat, mengaitkan sektor pertanian dengan sektor industri dan atau jasa,
serta memperluas pasar ekspor.
b. Transformasi Kependudukan
1)
Transisi Demografi
(demographic transition)
suatu perubahan dari kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi ke
kondisi tingkah kelahiran dan kematian rendah. Transisi tahap pertama (tahap I)
tingkat kelahiran relatif tinggi (sekitar 4% per tahun), tingkat kematian juga
tinggi (sekitar 3% per tahun).
Transisi tahap II menurun cepatnya
tingkat kematian. Disebabkan pengaruh modernisasi yang meningkat kemampuan
pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit, danmakin baiknya tingkat nutrisi
belum diikuti dengan menurunnya tingkat kelahiran. Makin majunya masyarakat
yang disertai perubahan-perubahan seperti telah diuraikan di atas menyebabkan
keluarga lebih mementingkan kualitas anak. Untuk itu jumlah anak dibatasi
dengan melaksanakan kegiatan perencanaan keluarga (family planning)
2)
Perubahan Struktur penduduk
Dalam jangka panjang perubahan
struktur penduduk, dilihat dari usia dan tingkat pendidikan. Dilihat dari kategori usia, jumlah penduduk akan
didominasi oleh penduduk usia produktif dan atau manula. Dari pendidikan, makin
banyak penduduk yang berpendidikan menengah atau lebih tinggi.
3)
Meningkatnya penduduk perkotaan
Kemajuan ekonomi ditandai
dengan berkembangnya kota-kota lama dan tumbuhnya kota-kota baru. Berfungsi
sebagai pusat administrasi pemerintahan, kegiatan ekonomi (bisnis), dan mungkin
juga pusat kebudayaan.
c. Transformasi Struktural
sangat terlihat
dalam perubahan struktur produksi dan permintaan.
1)
Struktur Produksi
Negara agraris adalah negara
yang sebagian besar output nasonalnya
(PDB) berasal dari sektor pertanian. Awal PJP I (1970) Indonesia masih disebut
sebagai negara agraris sebab lebih dari separuh
PDB berasal dari sektor pertanian, dimana sekitar 60% angkatan kerja
bekerja di sektor pertanian.
Tujuan pembangunan memperkuat struktur perekonomian. Output perekonomian tidak lagi
mengandalkan sektor pertanian, sebab sektor pertanian memiliki beberapa
keterbatasan, salah satu strategi yang ditempuh pemerintah adalah pengembangan
sektor industri, dan mengaitkannya dengan sektor pertanian.
2)
Struktur Permintaan
Akan mengalami perubahan jika
perekonomian telah makin maju. Pada tahap awal perkembangannya, umumnya lebih
dari 70% permintaan/pengeluaran adalah untuk konsumsi rumah tangga.
d. Transformasi Kelembagaan
Makin tersedia dan sempurnanya lembaga-lembaga untuk pengambilan
keputusan yang individual atau mandiri. Transformasi kelembagaan sangat
memeperkuat transformasi-transformasi lainnya, sehingga perekonomian dapat
mempertahankan pertumbuhan dan perubahan ekonomi dalam jangka panjang.
5. Masalah dan Kebijakan Ekonomi di
Negara-Negara Sedang Berkembang
A. Permintaan dan penawaran agregat
1. Permintaan agregat
Jumlah penduduk NSB yang besar
tidak di imbangi dengan permintaan yang efektif yan besar,karena rendah nya
tingkat kehidupan ,misalnya jika pendapatan perkapita masih sangat
rendah,investasi di bidang industri kendaraan bermotor merupakan hal yang
mustahil,sebab industri mobil baru mencapai skala efesien jika tingkat
penjualan satu jenis mobil sekitar 100.000 uni per tahun.padahal,karena lemah
nya pendapatan perkapita,pasar domestik hanya mampu membeli,misalnya sekitar
1000-2000 unit.
2. Penawaran agregat
Kelemahan
penawaran agregat erkaitan erat dengan rendahnya produktivitas minim nya stock
barang modal,serta ketergantungan yang besar pada sektor sektor pertaian dan
atau primer.akibatnya,selain jumlah nya sangat kecil,elastisitas penawaran juga
sangat inelastis.
B.
Kebijakan-kebijakan
pembangunan
Lemahnya sisi permintaan dan penawaran agregat menyebabkan
perekonomian NSB seolah olah
berada dalam lingkaran permasalahan tanpa ujung pangkal (lingkaran
setan).karena campur tangan pemerintah ,baik melalui kebijakan ekonomi maupun
kebijakan nonekonomi,amat di perlukan
untuk memutuskan mata rantai lingkaran setan tersebut.
1) Kebijakan Ekonomi
Kebijakan
moneter,fiscal,dan ekonomi internasional secara teoritis dapat digunakan
pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
a. Kebijakan moneter
Kebijakan
moneter dapat memperbesar kemungkinan penawaran agregat melalui pemberian
kredit,khususnya kepada kelompok usaha kecil dan menengah (UKM). Di indonesia
hal ini telah di lakukan,misalnya melalui pemberian kredit pertanian dan atau
pedesaan.
b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan
fiskal melalui subsidi dapat meningkatkan daya beli atau daya investasi
masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tetap. Misal nya subsidi BBM pada
masa lalu menolong masyarakat yang menggunakan minyak tanah untuk keperluan
untuk memasak atau penerangan malam hari.
c. Kebijakan Ekonomi internasional
Umumnya
pemimpin NSB lebih memilih kebijakan ekonomi terbuka (memerlukan Hubungan
Ekonomi) dengan luar negeri). Sebab kebijakan ini akan membuka akses pasar
ekspor pada produk produk mereka.
2. Kebijakan Nonekonomi
Pengalaman
pembangunan di NSB berkali kali menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang di
rancang dan dilaksanakan tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan .di
indonesia subsidi BBM telah dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok kaya dengan
membeli BBm yang lebih banyak digunakan untuk mobil dan sumber energi
lainnya,demikian subsidi pendidikan tinggi,khususnya di perguruan tinggi,khususnya
di perguruan tinggi negeri saat ini lebih banyak di nikmati oleh anak anak dari
keluarga mampu.
C.
Utang
Luar Negeri
Salah satu perseroan terbesar yang di
hadapi negara-negara di dunia ketiga adalah besar nya hutang luar negeri (ULN).
Jika pada tahun 1970-an negara dunia ketiga sebagian besar adalah ULN pemerintah,maka pada dasawarsa terakhir
abad 20, porsi terbesar adalah porsi sektor swasta.
1. Utang
Luar Negeri pemerintah
Yang
dimaksud dengan hutang Luar negeri pemerintah (ULNP) adalah pinjaman pemerintah
dari lembaga-lembaga bantuan keuangan internasional,khususnya bank dunia dan
Dana moneter internasional. Pinjaman tersebut di berikan untuk mempercepat
proses pembangunan.
2. Utang
Luar Negeri swasta
Utang luar
Negeri swasta (ULNS) dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis. Lembaga lembaga
keuangan internasional baru akan memberi pinjaman kepada sektor swasta,jika
memenuhi pertimbangan finansial.kadang-kadang pembarian pinjaman meminta
jaminan pemerintah atas uang swasta.hal ini di sebut publick guarante debt.
3. Perkembangan
utang luar negeri dunia ketiga
Pada tahun
1997 jumlah ULN NSB mencapai US$2,0 triliun,padahal pada tahun 1985 baru
mencapai US$ 0,92 triliun,atau selama 1985-1997 ULN dunia ketiga meningkat
dengan kecepatan 6,7% per tahun. Angka pertumbuhan ULN ini lebih besar dari
pertumbuhan PNB Dunia ketiga untuk periode yang sama
D.
Rasio
Beban hutang luar negeri
Rasio baban ULN
merupakan ndikator yang di gunakan untuk melihat sebarapa besar beban hutang
luar negeri suatu negara.biasanya rasio ULN dikaitkan dengan jumlah PDB atau
jumlah ekspor
1.Rasio ULN/PDB
Angka ULN atau PDB
menunjukkan berapa dari persentase ULN terhadap Output. Jika Rasionya
60%,berarti jumlah ULN adalah 60% PDB. Makin besar angkanya,di anggap makin
buruk.Pada tahun 1997 angka ULN/PDB
indonesia mencapai 65,3% PDB,artinya nilai ULN indonesia 65,3%
2.Debt service Ratio (DSR)
Debt service Ratio (DSR) adalah angka yang
menunjukkan beberapa persen nilai buna dan cicilan ULN yang harus dibayar
terhadap total ekspor.jika DSR sama dengan 10% artinya bunga dan cicilan ULN
yang harus dibayar merupakan 10% dari total Ekspor.
6.
Teori-Teori Ekonomi Pembangunan
Ada
beberapa pembahasan menurut teori teori pembangunan menurut para Ahli yaitu:
a. Teori
adam Smith
Adam smith melihat pembangunan ekonomi
sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan
mekanisme pasar.sutu ekonomi pasar akan tumbuh dan berkembang bila mekanisme
pasar berjalan baik (sempurna).
. Teori Malthus
Thomas Robert Malthus menyoroti keterkaitan
antara pertambahan ekonomi dengan pertambahan penduduk.ekonomi akan bertumbuh
dalam jangka panjang jika pertambahaan penduduk
lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi.
c. Teori
Karl marx
Karlmarx memandang proses kemajuaan ekonomi sebagai proses evolusi sosial menurut
faktor pendinamis perkembangan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Pada awal nya
kemajuan teknologi di kuasai dan di salah gunakan oleh sekelompok
kecilmasyarakat,yang oleh marx disebut kaum borjuis atau kapitalis.
d. Teori
Rostow
Teori ini melihat pembangunan ekonomi
sebagai proses perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap. Teori yang
terkenal teori W.W.Rostow tentang tahap-tahap pertumbuhan ekonomi. Menurut Rostow,
suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap
yaitu:
1.Tahap
perekonoman tradisional
Pada tahap ini kegiatan ekonomi
masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri.produktivitas masih
rendah,sementara aplikasi teknologi dan manajemen masih sangat terbatas.
2.tahap
pra lepas landas
Yang dimaksud tahap lepas landas
adalah tahap dimana perekonomian mampu bertumbuh dan berkembang dengan kekuatan
mandiri.tahap pra lepas landas merupakan
masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencpai pertumbuhan
dengan kekuatan mandiri.
3.Tahap
lepas landas
Tahap lepas landas di tandai dengan
tinggi nya pertumbuhan ekonomi dan investasi penerapan teknologi dan manajemen
modern makin luas dan intensif dengan demikian perekonomian mampu
mempertahankan tingkat pertumbuhan jangka panjang.struktur ekonomi juga makin
seimbang dan kuat dimana peranan sektor ekonomi modern (industri dan jasa)
makin Besar
4.Tahap
kedewasaan
Tahap ini oleh Rostow di artikan sebagai suatu periode dimana
masyarakat sudah secara efektif menggunakan tegnologi modern pada sebagian
besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya.pada tahap ini tingkat
pertumbuhan ekonomi tidak lagi setinggi lagi tahap lepas landas.namun
menurunnya tingkat perubahan kuantitas diimbangi dengan pertumbuhan hal-hal
yang kualitatif.
5.Tahap
Konsumsi Massa tingkat tinggi
Tahap konsumsi masyarakat sudah
sangat tinggi,terutama konsumsi energi.gambaran nyata tentang keadaan ini dapat
dilihat pada kehidupan masyarakat dieropa barat,amerika Utara dan jepang.
E. Teori
Neo Imperialisme
Teori Ini mencoba menjelaskan mengapa NSB
sampai saat ini belum sepenuhnya berkembang. Salah satu jawaban penting adalah
program pembangunan ekonomi telah menimbulkan ketergantungan baru terhadap
negara negara kapitalis.Dengan kata lai pembangunan ekonomi justru membawa
perekonomiaan NSB kedalam penjajahan yan bukan dengan menggunakan kekuatan
militer,melainkan ekonomi.
F. Teori
leuwis
Teori Lewis menjelaskan bahwa pertumbuhan
dan perkembangan ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan meningkatkan
pertumbuhan sektor industri.Menurut lewis syarat yang dibutuhkan untuk
menjadikan sektor industri sebagai mesin pertumbuhan adalah investasi ( Barang
modal) di sektor industri harus ditingkatkan pada saat yang bersamaan,upah
kerja di sektor industri harus ditetapkan lebih tinggi.
G. Teori
Perkembangan Neo Klasik
Teori ini merupakan perkembangan kembali
ide-ide awal dari teori Neo klasik untuk di terapkan dalam pembangunan ekonomi
dunia ketiga.teori ini sangat percaya bahwa pembangunan ekonomi di dunia ketiga
akan berhasil bila menerapkan prinsip-prinsip mekanisme pasar.Teori pembangunan
neoklasik mengakui kemungkinan terjadinya kegagalan pasar,jika di terapkan
sepenuhnya didunia ketiga.,campur tangan yang paling di harapkan dari pemerintah adalah
memfasilitasi agar mekanisme pasar berjalan seoptimal mungkin.