Jumat, 31 Oktober 2014

Pengumpulan Data dan Kutipan

Macam-Macam Pengumpulan Data dan Kutipan



PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:



  • Wawancara
Suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas (seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah) (Gorys Keraft, 2004 :182).





  • Observasi
Metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.





  • Angket
teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.





KUTIPAN

Pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memprkokoh argumen dalam tulisan sendiri.


KUTIPAN LANGSUNG

Kutipan yang sama persis dengan Teks aslinya tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah/ meragukan, kita beri tanda (sic!), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita melakukan penyesuaian ejaan,memberi huruf kapital, garis bawah atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut, misalnya : [huruf miring dari pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD], dan lain-lain.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [...].


a. Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan 4 baris ditulis sebagai berikut :

  • Disatukan dengan teks
  • Ditulis dalam tanda kutip ("......")
  • Jarak antar kutipan 2 spasi, dan
  • Pada akhir kutipan dituliskan data buku yang diletakkan dalam kurung atau dengan menuliskan nomor rujukan catatan kaki.
Contoh :
Penyebutan sumber dengan catatan kaki




Keterangan :
  1. Jika dalam mengutip ada bagian kalimat yang dihilangkan, bagian itu diganti dengan tanda titik tiga (...)
  2. Isi catatan kaki diatas adalah : nama pengarang, judul buku, kota tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit, halaman yang dikutip
  3. Judul buku ditulis dengan garis bawah atau huruf miring




Penyebutan sumber dengan catatan langsung (catatan perut)



b. Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris, tata caranya sebagai berikut:
  • Tidak disatukan dengan teks, tetapi dipisah dengan jarak 2,5 spasi
  • Ditulis dengan spasi rapat ( satu spasi )
  • Ditulis menjorok ke kanan 5 karakter, dan jika alenia baru berarti menjorok kekanan 10 karakter.
  • boleh diapit tanda kutip boleh juga tidak
  • Pada akhir kutipan diberi nomor penunjuk ( untuk diberi penjelasan pada cacatan kaki, atau diberi catatan langsung (catatan perut)).
Contoh : 


Penyebutan sumber diatas dapat juga dengan sistem catatan langsung (ctatan perut) seperti telah dicontohkan dimuka.



KUTIPAN TIDAK LANGSUNG

Dalam kalimat tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.
Penyebutan sumber dapat dibuat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut)seperti telah dicontohkan).


Contoh :


Catatan : Penulisan sumber acuan dapat juga dengan catatan kaki



DAFTAR PUSTAKA

Panduan belajar primagama

http://taufikhidayat93.blogspot.com/2012/11/pengumpulan-data-dan-kutipan.html


http://pradiptavian.wordpress.com/2012/04/28/metode-pengumpulan-data-pengertian-data-jenis-data-pengertian-variabel-macam-macam-variabel/

Minggu, 05 Oktober 2014

AUDIT

AUDIT



Audit Plain adalah Kegiatan Audit yang diawali degan perencanaan.

Perbedaan Akuntan Publik dengan Auditor Independent adalah tergantung pada jasa yang diberikan dan jenis jasa yang diberikan.

Tujuan Audit adalah untuk memeriksa Laporan Keuangan Kewajarannya.

  • Menurut Agoes (2004)
Audit yaitu Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.



  • Laporan Keuangan terdiri :

1. Neraca
2. Rugi Laba
3. Perubahan Modal
4. Arus Kas
5. Catatan atau Laporan Keuangan



  • Catatan Lain :

1. Catatan-Catatan Pembukuan : Buku Besar,Buku Pembantu
2. Bukti-Bukti Pendukung : Bukti catatan kas, Faktur, Voucher
3. Dokumen Lain yang diperiksa : Notulen, Rapat Perjanjian, Kredit dll.



  • Yang termasuk dalam KAP (Kantor Akuntansi Publik) yang terkenal dengan Big 4 :
1. E & Y
2. Delloit
3. PWC
4. KPMG


  • Tugas dari KAP (Kantor Akuntan Publik) :
1. Mengaudit
2. Memberikan Jasa Pajak
3. Memberikan Jasa Konsultasi Manajemen
4. Memberikan Jasa Konsultasi & Banking


  • Organisasi Akuntansi Publik
1. IAPI (Institue Akuntan Publik Indonesia)
2. DSPAP (Dewan Standar Profesional Akuntan Publik)
3. GAAS (General Accepted Audit standar)


  • Kode Etik IAI
1. Prinsip Etika :
    * Integritas = Harus adil dan berterus terang dalam menjalankan tugas
    * Objektifitas = Tidak berpihak di satu sisi
    * Kompetensi Profesional & Kecermatan
    * Kerahasiaan
    * Perilaku Profesional
2. Aturan Etika
3. Interprestasi Aturan Etika
4. Tanya Jawab
5. Catatan Kecil

Etika Operasional adalah Laporan yang diberikan agar objektif tidak memihak oleh siapapun


  • Hierarki Akuntan Publik :
Partner > 10th
    I
    I
Manajer Penanggung Jawab 5 - 10th
    I
    I
Auditor Senior + Penanggung Jawab 2 - 5th
    I
    I
Asisten Auditor 0-2th



  • Perbedaan Eksplisit dan Implisit :

* Eksplisit = Lebih Rinci dan Terdapat Nominalnya
* Implisit = Catatan-Catatan Penambahan


Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung didalam kompeten laporan keuangan.

  • Asersi Manajemen dapat diklasifikasi sebagai berikut, antara lain :

  1. Keberadaan / Kejadian
  2. Kelengkapan
  3. Hak dan Kewajiban (Right and Obligation)
  4. Penilaian /Alokasi (valuation)
  5. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation Disclouurse)

Jumat, 03 Oktober 2014

Contoh Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif

Contoh Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif

Penalaran Deduktif

  • Menarik kesimpulan berdasarkan satu premis
        Contoh:
        Premis    : Bujur sangar pasti segi empat sama sisi
        Simpulan : a. Bujur sangkar pasti segi empat, tetapi segi empat belum tentu bujur
                            sangkar
                       b. Segi empat yang sisi-sisinya horizontal tidak sama panjang dengan sisi
                           tegak lurus bukan bujur sangkar
  • Menarik simpulan berdasarkan dua premis atau lebih dalam hal ini digunakan penalaran silogisme



Silogisme Kategorial





Keterangan : A : semua anggota golongan tertentu
                   B : sifat atau kegiatan A
                   C : seseorang atau sesuatu bagian dari A

Contoh : PU : Semua profesor pandai
              PK : Prof. Dr. BJ. Habibie seorang profesor
                S : Prof. Dr. BJ. Habibie pandai


Silogisme yang Diperpendek Disebut Entinem

C = B karena C= A
Prof. Dr. BJ. Habibie pandai karena beliau seorang profesor


Silogisme Alterntif

Contoh : PU : Kegagalan panen daerah itu selalu disebabkan oleh banjir atau serangan hama
              PK : Tahun ini kegagalan panen daerah itu tidak disebabkan oleh banjir
                S : Kegagalan panen daerah itu disebabkan oleh serangan hama


Siloggisme Hipotesis

Contoh: PU : Jika hari ini tidak hujan, saya datang kerumahmu
             PK : Hari ini hujan
               S : Saya tidak datang ke rumahmu


    Penalaran Induktif


    Generalisasi

    Contoh:
    Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan dimana-mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Anologi

    Contoh:
    Secara tak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil steadler 2B menghasilkan gambar vignet yang memuaskan hatinya. Pensil itu sangat lunak dan menghsilkan garis-garis hitam dan tebal. Karena itu selama bertahun-tahun ia selalu memakai pensil itu untuk membuat vignet, tetapi ketika ia berlibur dirumah nenek disebuah kota di kecamatan ia kehabisan pensil. Iamencari ditoko-toko di Kota itu tetapi tidak ada. Akhirnya daripada tidak dapat mencoret-coret ia memilih merk lain yang sama lunaknya dengan steadler 2B. "Ini tentu akan menghasilkan vignet yang bagus juga,"putusnya.

    Sebab-Akibat

    Contoh:
    Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalau kepentingan bersama membutuhkan, kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian antara kepentingan perorangan dan kepentingan bersama berjalan serasi. Oleh karena itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama, secara terkoordinasi, bagi Bangsa Jepang sudah berjalan sendirinya.


    SUMBER : Panduan Belajar Bahasa Indonesia Primagama