Rabu, 23 Maret 2016

TUGAS SOFTSKILL 1

BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi internasional memiliki peranan yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan di negara lain.
Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dengan kualifikasi standart pelaporan tertentu yang diatur secara internasional ,maupun lokal pada negara tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budaya, praktik bisnins, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, risiko bisnis, dan serta perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas :
1.      Pengukuran
Memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
2.      Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan.
3.      Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap proses pengukuran dan komunikasi.
Akuntansi Internasional Dipandang Dari Sudut Pandang Sejarah Dan Sudut Pandang Kontemporer
a.       Sudut Sejarah
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya, sementara pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktik diseluruh dunia.
Berawal dari Italia pada abad ke-14 dan 15 dimulai dengan system pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping). Diperkenalkan oleh luca pacioli (1447). Luca Pacioli lahir di italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Praktik bisnis yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut menjadi metode yang diadopsi. Luca memperkenalkan 3 catatan penting yang harus dilakukan:
1.      Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2.      Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3.      Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh,1996).
Perkembangannya disorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik.
Pada abad ke 20, permasalahan tentang akuntansi mulai muncul dan berkembang. Hingga pada akhirnya sekolah-sekolah bisnis mengakui akuntansi sebagai suatu disiplin ilmu akademik sedari pada sekolah perguruan tinggi.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi internasional tersebut adalah bahwa dibanyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional, dengan standard dan praktik nasional yang melekat secara erat dengan hukum nasional dan aturan professional.
a.       Sudut Pandang Kontemporer
Akuntansi menurut sudut pandang kontemporer merupakan faktor-faktor yang menambah pentingnya adanya akuntansi secara internasional. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor-faktor yang antara lain:
a)      Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis operasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian system manufaktur atau distribusi dari luar negeri dengan membentuk fasilitas yang dimiliki seutuhnya. Operasi yang dilakukan diluar negeri membuat manajer keuangan dan seorang akuntan memiliki resiko berupa semua jenis masalah yang mereka tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan masih berada dalam satu wilayah perusahaan.
Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu Negara lain karena prinsip-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh social ekonomi yang berbeda. Selain itu terdapat juga perbedaan kurs nilai mata uang yang digunakan dalam pelaporan. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh apa saja yang mempengaruhi pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami perubahan yang terjadi misalnya nilai tukar atau inflasi merupakan hal yang sangat penting.
a)      Kompetisi Global
Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang menyebabkan pentingnya akuntansi internasioanal adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kerja suatu pihak suatu standard yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
b)      Merger dan Akuisisi Lintas Batas
Merger merupakan istilah untuk sinergi operasi atau skala ekonomi akuntansi yang memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini merupakan angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perhatian utama perusahaan yang akan melakukan akuisisi adalah ketika sedang memberikan tawaran atas faktor target asing adalah sejauh apa earning yang dapat dihasilkan bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
c)      Inovasi Keuangan
Menejemen resiko telah menjadi istilah begitu popular dalam lingkungan perusahaan. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang dalam harga komunitas, valuta asing kredit dan manajer kauangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi, memutuskan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil dari strategi yang diterapkan dan dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinkan pergeseran resiko keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur resiko antar pihak dapat dialihkan dan sekarang berada dipihak sekelompok besar pelaku pasar yang ada di Negara lain.
a)      Internasionalisme Pasar Modal
Faktor lain yang turut menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional adalah dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regular, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal diseluruh dunia. Pasar modal dunia  melaporkan bahwa perusahaan domestic mencatatkan sahamnya meningkat dibeberapa pasar modal dan menurun dibeberapa pasar lainnya selama masa-masa decade sekarang ini yang diantaranya disebabkan oleh merger dan akuisisi yang juga berakibat pada penghapusan pencacatan saham yang dilakukan beberapa perusahaan terkait.
Pertumbuhan Dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing. Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimilki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan didalam wilayah suatu negara.
Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu negara ke negara lain karena prinsip-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Selain itu terdapat pilihan kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun luar negri ke dalam suatu mata uang pelaporan.
Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami pengaruh nilai tukar dan tinkat inflasi merupakan hal penting, memilki pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang untuk usaha yang beroperasi dilebih suatu negara.
Inovasi Keuangan
Perusahaan harus mampu menghadapi risiko bisnis yang akan mereka terima, oleh karena itu dewasa ini perusahaan terus melakukan inovasi-inovasi khususnya untuk keuangan agar tidak menderita kerugian ekonomis dalam menghadapi risiko bisnis. Untuk itu perusahaan harus memiliki tindakan preventif yaitu sistem manajemen risiko yang baik, dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas yang sering terjadi dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini memang tidak serta merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi menghadapkan perusahaan pada risiko menderita kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam mengidentifikasi risiko yang mereka hadapi berasal dari kerentanan tersebut, memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat memungkinkan perusahaan dapat mempertinggi nilai perusahaan dengan mengatur manajemen risikonya. Investor dan pemegang saham perusahaan lainnya mengharapkan manajer keuangan untuk mengidentifikasi dan aktif mengelola eksposur tersebut. Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko keuangan kepada pundak orang lain. Mereka yang memiliki kemampuan manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.
Kompetisi Global
Kompetisi global merupakan bentuk persaingan yang mengglobal, yang melibatkan beberapa Negara. Dalam persaingan itu, maka dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi untuk bisa bersaing dengan Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal dan stabilitas nasional memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu. Dalam persaingan ini tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan berpeluang sangat besar untuk selalu bisa eksis dalam persaingan itu. Hal ini disebabkan karna
1.      Teknologi yang dimiliki jauh lebih baik dari Negara-negara berkembang.
2.      Kemampuan modal yang memadai dalam membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka
3.      Memiliki masyarakat yang berbudaya ilmiah atau IPTEK
 Alasan-alasan diatas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah.  Bali sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit, dimana perekonomian Bali masih didominasi oleh orang-orang asing, misalnya hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Kompetisi global juga menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat lokal, karna kebanyaan pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara maju menjadi pemasok kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita Cuma bisa menikmati hasil yang sudah disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman yang sangat besar bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan semakin menyempit
Merger Dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Lintas batas mencakup kegiatan yang berlangsung antara dua negara yang berbeda. Seiring dengan berlanjutnya trend global atas konsolidasi industry, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Semakin banyak perusahaan ingin go global karena mereka menawarkan peluang besar yang merupakan pilihan yang relatif lebih murah bagi perusahaan untuk membangun dirinya sendiri secara internal. Oleh karena itu dapat diisyaratkan bahwa perbatasan merger dan akuisisi lintas batas pada dasarnya adalah transaksi yang dilakukan tersebut terjadi dimana perusahaan target dan perusahaan pengakuisisi adalah dari negara asal yang berbeda. Kesepakatan ini seperti di mana aset dan proses dari perusahaan di negara-negara yang berbeda digabungkan untuk membentuk sebuah badan baru yang sah.
Merger dan akuisisi lintas batas terdiri dari dua jenis Inward dan Outward. Inward lintas batas melibatkan pergerakan modal ke dalam karena penjualan sebuah perusahaan domestik untuk investor asing. Sebaliknya Outward lintas batas melibatkan pergerakan modal ke luar karena pembelian sebuah perusahaan asing. Merger dan akuisisi lintas batas dapat dilakukan oleh badan usaha di dalam negeri (mengambil alih badan usaha di luar negeri) atau badan usaha di luar negeri (mengambil alih badan usaha di dalam negeri).
Merger dan akuisisi lintas batas negara sebenarnya tidak berbeda dengan pengambilalihan secara domestik. Perbedaannya hanya kepada sifat lintas negara, yaitu pengambilalihan suatu badan usaha di suatu negara yang dilakukan oleh suatu badan usaha di negara lainnya. 
Beberapa faktor yang umumnya mendorong perusahaan untuk melakukan cross border adalah:
·         Globalisasi pasar keuangan
·         Tekanan pasar dan penurunan permintaan akibat kompetisi internasional
·         Mencari peluang pasar baru sejak teknologi ini berkembang cepat
·         Diversifikasi geografis yang akan menghasilkan menjelajahi aset di negara-negara lain
·         Meningkatkan efisiensi perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa
·         Pemenuhan tujuan untuk tumbuh secara menguntungkan
·         Meningkatkan skala produksi
·         Berbagi teknologi dan inovasi yang mengurangi biaya
Pengaruh Lintas Batas Merger dan Akuisisi
Merger dan akuisisi lintas batas adalah restrukturisasi aset industri dan struktur produksi secara di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan transfer global teknologi, modal, barang dan jasa dan terintegrasi untuk jaringan universal. Pengaruh dari lintas batas merger dan akuisisi diantaranya:
·         Penumpukan modal
Merger lintas batas dan akuisisi berkontribusi dalam akumulasi modal secara jangka panjang. Dalam rangka memperluas bisnis mereka tidak hanya melakukan investasi pada tanaman, bangunan dan peralatan, tetapi juga dalam aset tidak berwujud seperti pengetahuan teknis, keterampilan bukan hanya bagian fisik dari modal.
·         Penciptaan lapangan kerja
Kadang-kadang terlihat bahwa Merger dan Akuisisi yang dilakukan untuk mendorong restrukturisasi dapat menyebabkan perampingan tetapi akan menyebabkan keuntungan kerja dalam jangka panjang. Perampingan ini kadang-kadang penting untuk kelangsungan operasi. Ketika dalam jangka panjang bisnis memperluas dan menjadi sukses itu akan menciptakan lapangan kerja baru.
·         Teknologi penyerahan
Ketika perusahaan di seluruh negara datang bersama-sama itu menopang efek positif dari transfer teknologi, berbagi keterampilan manajemen terbaik dan praktek dan investasi dalam aset tidak berwujud dari negara tuan rumah. Hal ini pada gilirannya menyebabkan inovasi dan memiliki pengaruh pada operasi perusahaan.
Tantangan Merger dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Merger dan akuisisi lintas batas ini pun memiliki tantangan ang harus dihadapi dalam pelaksanaanya. Tantangan-tangangan tersebut diantaranya:
·         Kekhawatiran politik
Skenario politik bisa memainkan peran kunci dalam lintas batas merger dan akuisisi, terutama untuk industri yang sensitif secara politis seperti pertahanan, keamanan dll.
·         Tantangan budaya
Hal ini bisa menimbulkan ancaman besar bagi keberhasilan lintas batas merger dan akuisisi. Berbagai faktor seperti perbedaan latar belakang budaya, kebutuhan bahasa dan praktek bisnis yang berbeda telah menyebabkan merger gagal meskipun berada dalam usia di mana kita bisa langsung berkomunikasi..
Untuk menghadapi tantangan tersebut perusahaan perlu berinvestasi baik jumlah waktu dan usaha untuk menyadari budaya lokal dengan karyawan dan pihak terkait lainnya.
·         Pertimbangan hukum
Perusahaan yang ingin bergabung tidak bisa mengabaikan tantangan untuk memenuhi berbagai masalah hukum dan peraturan-peraturan. Berbagai undang-undang yang berkaitan dengan keamanan, hukum perusahaan dan persaingan terikat menyimpang dari satu sama lain. Oleh karena itu sebelum mempertimbangkan kesepakatan, penting untuk meninjau peraturan ketenagakerjaan, undang-undang dan persyaratan kontrak lainnya yang harus ditangani.
·         Pertimbangan pajak dan akuntansi
Masalah pajak sangat penting terutama ketika datang ke penataan transaksi. Proporsi utang dan ekuitas dalam transaksi yang terlibat akan mempengaruhi pengeluaran pajak, maka pemahaman yang jelas tentang hal yang sama menjadi signifikan. Faktor lain untuk memutuskan apakah struktur aset atau pembelian saham adalah masalah pajak pengalihan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko pajak.
·         Due diligence
Due diligence merupakan bagian yang sangat penting dari proses merger dan akuisisi. Selain hukum, isu-isu politik dan regulasi, ada juga infrastruktur, mata uang dan risiko lokal lainnya yang membutuhkan penilaian menyeluruh. Due diligence dapat mempengaruhi syarat dan kondisi di mana transaksi merger dan akuisisi akan berlangsung, mempengaruhi struktur kesepakatan, mempengaruhi harga kesepakatan. Ini membantu dalam mengungkap daerah bahaya dan memberikan tampilan rinci dari transaksi yang diusulkan.
Internasionalisasi Pasar Modal
Internasionalisasi pasar modal merupakan faktor penyumbang perhatian terhadap akuntansi Internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis. Diperlihatkan dalam data statistik bahwa dalam arus modal lintas batas Negara telah melonjak naik lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dolar.
Sejak tahun 1990-an sampai dengan sekarang penawaran internasional berkenaan dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasaran utang lainnya melonjak naik secara dramatis. Bank investasi Russel, Greenwich Associates, Morgan Stanley, Merril Lynch, dan Grail Partner, semuanya telah memperkirakan bahwa investasi perlindungan dan retail secara mendunia akan mengalami kenaikan hingga 2,5 triliun dolar pada tahun 2010. Seluruh kenaikan ini mewakili sekitar 14,3% dari tingkat perkembangan tahunan gabungan sejak tahun 2005.
Internasionalisasi pasar modal ini tentu mempunyai dampak tersendiri bagi para investor di dalamnya. Berikut dampak positif internasionalisasi pasar modal bagi investor adalah:
1.      Dengan semakin banyaknya investor lokal yang melakukan investasi di pasar internasional maka biaya modal akan menjadi lebih murah karena pada gilirannya merupakan diversifikasi dari risiko yang berdampak bagi penurunan risiko dari saham – saham lokal.
2.      Meningkatnya abnormal return yang terjadi karena investor telah mengantisipasi liberalisasi.
1.      Penurunan Deviden Yield (DIP) yang berarti telah terjadi penurunan dalam biaya modal.
2.      Negara akan mengalami pertumbuhan investasi swasta yang tinggi setelah dilakukannya liberalisasi pasar modal (P Henry, 2000)
3.      Terjadi peningkatan disclosure dari emiten yang pada gilirannya akan meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi
4.      Terciptanya jumlah investor yang lebih banyak karena meningkatnya perdagangan saham dan terbukanya kesempatan baru bagi emiten untuk memperoleh modal baru.
Selain keuntungan, dalam pelaksanaan internasionalisasi pasar modal sering terjadi kesulitan, antara lain:
a)      Adanya maksud dan tujuan yang saling bertentangan
b)      Menghabiskan waktu dan adanya pengambilan keputusan yang lambat
c)      Halangan bahasa dan budaya
d)     Ketidakpercayaan atau kecurigaan ketika bekerja sama dalam daerah yang peka terhadap persaingan
e)      Adanya pertentangan pribadi dan budaya perusahaan
f)       Bergantung pada perusahaan lainnya dalam jangka panjang \
Terdapat 3 pasar ekuitas terbesar, yakni:
·         Amerika Utara Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990 hingga 2000, baik New York Stock Exchange (NYSE) maupun Nasdaq mendominasi bursa eek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestic, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sa
Asia diperkirakan akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. RRC (Republik Rakyat Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara – negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa krisis keuangan di Asia menunjukkan kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di Asia dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini. Ditambah lagi pendapat dari kritikus mengenai lemahnya pengukura akuntansi, pengungkapan dan standar auditing serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut. Namun demikian prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar
·         ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk domestic bruto (Gross Domestic Product – GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di perekonomian Asia.
·         Eropa Barat Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdaganan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa continental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri – ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara.
Beberapa alasan perusahaan melakukan ekspansi kedalam pasar dunia:
a.       Untuk memasuki akses terhadap pelanggan –,pelanggan baru, yang mana akan member potensi untuk meningkatkan pendapatan, laba dan pertumbuhan jangka panjang, dan dapat menjadi perusahaan domestic yang mapan.
b.      Untuk mencapai biaya rendah dan meningkatkan daya saing perusahaan.
c.       Untuk mengkapitalisasi kompetensi serta kapabilitasnya.
d.      Untuk menyebar atau membagi risiko bisnisnya melalui perluasan pasar yang ada.
Pengaplikasian dari segala teori diatas sebetulnya sudah lama terjadi oleh perusahaan – perusahaan domestic (Indonesia), tetapi akhir – akhir ini semakin marak dikarenakan untuk mempersiapkan perusahaan untuk tetap dapat bersaing menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara atau dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku mulai akhir 2015 ini. Hal ini lah yang membuat banyak perusahaan di kawasan Indonesia yang mana merupakan salah satu dari anggota ASEAN, melakukan aksi merger dan akuisisi (M&A) sebagai bentuk mempersiapkan diri agar kelak bisa tetap bersaing menandingi para competitor di wilayah Asia Tenggara.
Merujuk pada data Thomson Reuters, seperti diwartakan. Senin (2/2), pada tahun 2014 nilai aksi merger dan akuisisi di ASEAN tumbuh sekitar 12% menjadi US$ 68,4 miliar dari tahun sebelumnya. Ingi mengalahkan nilai transaksi dari aksi korporasi perusahaan – perusahaan di negeri sakura Jepang, yang berjumlah US$ 64,7. Sebagian transaksi bernilai jumbo dilakukan oleh perusahaan Indonesia. Sebagai contoh, pembelian 30% asset minyak dan gas Murphy Oil Corporation yang berlokasi di Malaysia senilai US$ 2 miliar oleh PT. Pertamina. Selain itu juga mencatat ekspansi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang membeli 100% saham PT Danone Dairy Indonesia lewat anak usahanya, PT Indolakto senilai US$ 20,5 juta. Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh A.T Kearney, sebanyak 40% pemimpin perusahaan di kawasan ASEAN menyebutkan bahwa aksi merger dan akuisisi adalah jalan pintas menghadapi era MEA. Sehingga dengan demikian hal ini menimbulkan spekulasi terjadinya aksi korporasi yang lebih masif di tahun 2015 ini. Meski begitu, Magnus Bocker, CEO Singapore Exchange menilai masih terdapat sejumlah kendala dalam proses merger maupun akuisisi di kawasan ASEAN yang mana terkait dengan tingkat pembangunan dan sistem hukum di negara – negara ASEAN itu sendiri. Salah satu contohnya adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang membatasi kepemilikan bank oleh investor asing
Ekonomi Amerika dan Eropa Barat
a.      Ekonomi Amerika
Amerika merupakan negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis modern. Sistem ekonomi inii diperkuat dengan pembangunan infrastruktur yang baik dan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Tidak heran jika Amerika merupakan negara yang bukan hanya memiliki kekuatan dalam bidang ekonomi, tapi juga pendidikan, teknologi, hingga militer. Dengan segala yang dimilikinya itulah, Amerika menjadi negada adidaya yang sangat berpengaruh bagi negara-negara diseluruh dunia.
Negara yang aktif terlibat dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II ini memang memiliki pengaruh yang kuat bagi dunia, terutama dalam bidang politik dan ekonomi.United State Of America atau yang biasa disebut dengan Amerika Serikat ini memiliki kekuatan ekonomi yang besar sejak akhir Perang Dunia II. Bahkan mata uang dollar merupakan mata uang yang dijadikan sebagai acuan untuk negara-negara seluruh dunia. Kemajuan perekonomian Amerika tidak lepas dari sumber daya alam alam yang melimpah serta pengolahan sumber daya manusia yang dioptimalkan dengan baik. Sebagai negara produsen terbesar, Amerika pun memiliki produktivitas yang tinggi.
Hampir semua negara menjalin kerja sama dengan Amerika, baik dalam hal ekonomi, militer, hingga pendidikan. Amerika merupakan dewan tetap keamanan PBB dan anggota OECD yang merupakan organisasi kerjasama yang bergerak dalam bidang ekonomi. Kekuatan militer negara ini juga sangat kuat dengan didukung oleh perkembangan teknologi persenjataan yang sangat maju, kuat dan modern.
Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) nominalnya tercatat sebesar $15,8 triliun pada tahun 2012, yang merupakan seperempat dari PDB nominal di dunia. PDB berdasarkan Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (KKB) Amerika Serikat juga merupakan yang terbesar di dunia dan merupakan seperlima dari PDB KKB dunia. Ekonomi AS merupakan ekonomi campuran yang mengalami pertumbuhan PDB yang stabil, memiliki tingkat pengangguran yang sedang, dan tingkat penelitian dan penanaman modal yang tinggi. Lima rekan dagang utama AS adalah Uni Eropa, Kanada, Tiongkok, Meksiko dan Jepang.
Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya di dunia yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah, infrastruktur yang maju, dan produktivitas yang tinggi. Pendapatan per kapita (KKB) merupakan yang tertinggi keenam di dunia. AS juga merupakan produsen minyak bumi terbesar ketiga dan produsen gas alam terbesar kedua di dunia. Negara ini juga merupakan negara dagang terbesar kedua setelah Tiongkok. Pada tahun 2010, Amerika Serikat masih menjadi negara pabrikan terbesar, dengan seperlima hasil pabrikan dunia berasal dari AS. Dari 500 perusahaan terbesar di dunia, 132 bermarkas di AS. Selain itu, Amerika Serikat memiliki pasar finansial terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Sekitar 60% cadangan mata uang global diinvestasikan dalam dollar AS, sementara 24% diinvestasikan dalam Euro. Bursa Efek New York adalah bursa efek terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Investasi asing langsung di Amerika Serikat tercatat sebesar $2,4 triliun. Investasi Amerika Serikat di negara lain berjumlah $3,3 triliun. Pasar tenaga kerja juga menarik imigran dari seluruh dunia. Selain itu, berdasarkan Indeks Kemudahan Berbisnis dan Laporan Daya Saing Global menempatkan AS sebagai salah satu negara terbaik.
Ekonomi AS saat ini sedang mengalami kesulitan akibat krisis keuangan 2007-2008. Pada Februari 2013, tingkat pengangguran mencapai 7,7% atau 12,0 juta orang, sementara tingkat pengangguran U-6 yang juga meliputi kekurangan pekerjaan mencapai 14,3% atau 22,2 juta. Dengan tingginya tingkat pengangguran, berkurangnya pendapatan rumah tangga, dan pemotongan anggaran federal,ekonomi AS masih berusaha pulih dari pengangguran
Krisis Ekonomi Amerika
Meski dijuluki sebagai negara adidaya yang menguasai perekonomian dunia, rupanya Amerika juga tak lepas dari permasalahan ekonomi. Salah satu sebabnya adalah angka pengangguran yang semakin meningkat. Hal ini salah satunya merupakan dampak dari perang Irak dan Afganistan. Untuk mengatasi hal tersebut, presiden Barrack Obama melakukan usaha-usaha yang dinilai akan segera memperbaiki perekonomian Amerika Serikat.
Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika yaitu kenaikan pajak untuk kalangan menengah ke atas. Tujuannya, sokongan dana pajak dari kalangan menengah ke atas ini akan mampu menutupi krisis moneter yang khususnya dirasakan oleh kaum miskin. Selain itu, presiden Amerika pun melakukan kunjungan-kunjungan ke negara-negara Asia untuk menjalin kerja sama, terutama dengan Indonesia dan India. Kunjungan presiden ke negara-negara Asia selain untuk menjalin kerja sama, juga bertujuan agar negara-negara Asia bersedia menjadi mitra dagang Amerika Serikat. Dengan demikian, Amerika Serikat mampu memperluas hubungan perdagangan dengan negara-negara Asia dan menambah niali ekspor untuk menunjang perekonomian negaranya. Usaha tersebut tidak sia-sia, beberapa petinggi negara-negara di Asia bersedia menjadi mitra dagang Amerika Serikat.
Pada awal 2013, krisis moneteer yang terjadi di Amerika Serikat ini terlihat dari anjloknya niali indeks dollar Amerika Serikat dari angka 79.92 ke 78.91 para investor asing kini mayoritas beralih ke negara-negara Eropa yang dinilai lebih memiliki peluang besar dalam pertumbuhan ekonomi. Memang, selama ini Eropa mengandalkan ekspor untuk memperbaiki masalah ekonomi yang terjadi. Selain itu, semua sektor perekonomian di negara-negara Eropa juga membaik. Penurunan pertumbuhan ekonomi di Amerika rupanya tidak begitu memberi dampak berarti bagi perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena Amerika Serikat dan Indonesia tidak banyak terlibat dalam kerja sama perdagangan antar negara. Namun, hal ini juga sewaktu-waktu bisa menjadi ancaman bagi Indonesia karena setiap gejolak ekonomi yang terjadi di Amerika pasti akan mempengaruhi perekonomian global. Artinya, Indonesia juga bisa terkena dampak dari hal-hal yang terjadi dalam perekonomian global.
a.      Ekonomi Eropa Barat
Eropa Barat dalam pengertiannya yang paling umum adalah konsep politik yang muncul dan dipakai pada Perang Dingin. Perbatasannya terbentuk pada akhir Perang Dunia II, dan terdiri dari negara-negara yang tidak diduduki oleh tentara Uni Soviet dan tidak dikuasai oleh rezim komunis. Eropa Barat ini berbeda dengan Eropa Timur lebih karena ekonomi dan politik dibandingkan dengan geografi.Pada masa kini, istilah Eropa Barat lebih mengarah ke bidang ekonomi daripada politik dan geografi. Konsep Eropa Barat ini lebih dihubungkan dengan konsep demokrasi, liberal, kapitalisme, dan Uni Eropa. Negara-negara anggotanya memiliki kebudayaan barat, dan hubungan ekonomi dan politik yang baik dengan Amerika Utara,Amerika Selatan dan Oceania.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara Eropa mengalami kemerosotan yang sangat tajam di bidang ekonomi. Dengan adanya kenyataan tersebut, negara Amerika Serikat memberikan bantuan melalui kebijakan Marshall Plan. Setelah Marshall Plan berakhir, negara-negara Eropa membentuk suatu komunitas yang bertujuan untuk memulihkan perekonomian Eropa bernama EEC (European Economic Community) atau Masyarakat Ekonomi Eropa. Setelah sukses dengan menjalankan programnya melalui kebijakan-kebijakan seperti Tarif Bea Bersama (Common Customs Tariff) dan Kebijakan Komersial Bersama (Common Commercial Policy), EEC mengganti namanya menjadi Euratom (Masyarakat Atom Eropa).
Hingga akhirnya, pada abad ke-20 EEC berubah menjadi European Union atau Uni Eropa hingga saat ini. Tercatat ada 27 negara anggota UE dengan 23 bahasa resmi. Pengaruh Uni Eropa tidak hanya terjadi pada negara-negara Eropa, tetapi juga sampai pada Indonesia melalui berbagai bentuk kerjasama. Sejarah telah mencatat bahwa negara-negara Barat (Regional Eropa) merupakan wilayah-wilayah tempat munculnya peradaban manusia yang cukup maju. Mulai dari pesisir pantai sampai dengan wilayah daratan Eropa tidak luput dari keterlibatannya dalam perkembangan peradaban kehidupan manusia dari dulu sampai sekarang. Hubungan-hubungan masa lalu yang tercipta sebagai hasil dari upaya pemenuhan kebutuhan hidup melalui perdagangan, perluasan wilayah, dan pengakuan kedaulatan dari wilayah-wilayah sekitar telah menimbulkan banyak kejadian penting yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan peradaban kehidupan manusia sampai detik ini.
Kesadaran terhadap dampak negatif dari peperangan di masa lalu mencapai puncaknya pada pasca Perang Dunia II dan menyebabkan negara-negara Eropa yang termasuk ke dalam blok Eropa Barat mendirikan Council of Europe pada tahun 1949. Pengalaman yang tidak menyenangkan selama masa perang memicu negara-negara Eropa Barat untuk melakukan usaha-usaha penyelamatan Eropa dari kemungkinan-kemungkinan peperangan di masa yang akan datang.
Dalam perkembangan Uni Eropa, negara-negara pionir –yang juga dikenal dengan sebutan The Inner Six– sering melakukan pertemuan-pertemuan dan menghasilkan traktat-traktat yang menghasilkan kesepakatan baru. Perjalanan terbentuknya Uni Eropa dari masa awal mengalami perkembangan yang cukup bagus dan signifikan. Hal yang paling mencolok adalah semakin banyaknya negara-negara Eropa yang bergabung dengan The Inner Six sehingga terbentuklah persatuan yang saat ini dikenal dengan sebutan European Union. Saat ini tercatat ada 27 negara anggota UE dengan 23 bahasa resmi.
Perekonomian Eropa setelah Perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II berakhir, kondisi ekonomi Eropa pada saat itu sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, negara pemenang Perang Dunia II saat itu (Amerika karena negara merdeka tidak terkena dampak Perang Dunia II) mengeluarkan rencana pembangunan ekonomi di Eropa Barat yang disebut Marshall Plan. Dengan adanya Marshall Plan, Eropa mengalami kemajuan dalam perokonomian mereka. Inisiatif tersebut dikemukakan oleh Seketaris Negara Amerika yaitu George Marshall. Inti dari rencana tersebut adalah memberikan bantuan kepada Negara Eropa Barat yang terkena imbas Perang Dunia II sekaligus berusaha membendung pengaruh komunisme di Eropa Barat. Program tersebut berjalan dari tahun 1947 dan berakhir pada tahun 1951.
Syarat untuk memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut
1.      Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang  kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun  kembali perekonomiannya.
2.      Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
·         Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan  anggaran pendapatan yang berimbang.
·         Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
·         Mencegah terjadinya inflasi.
·         Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
Dengan adanya Marshall Plan, maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951, maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
 Pencatatan Dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar baru Eropa mengikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing mencatatkan sahamnya pada bursa efek di Eropa. Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara dimana perushaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama.
Berikut ialah faktor-faktor yang relevan dalam memilih pasar luar negeri:
1.  Sejauh mana minat terhadap perusahaan,ditunjukkan oleh jumlah partisipasi analisis keuangan dan investor dalam sebuah pasar
2.  Kemudahan untuk meningkatkan jumlah modal
3.  Tingkat aktivitas perdagangan pada bursa efek
4.  Ketersediaan modal di suatu pasar
5.  Reputasi efek
6. Seberapa jauh investor institusional menghadapi pembatasan wajib atau yang sukarela terhadap proporsi portofolio investasi mereka yang dapat mereka miliki dalam bentuk surat berharga
7. Sejauh mana keinginan perusahaan untuk meningkatkan profil dan menciptakan identitas mereknya di pasar tertentu
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar