Sabtu, 23 April 2016

TUGAS SOFTSKILL 6

BAB VI
TRANSLASI MATA UANG ASING

A.    Alasan Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan dengan operasi luar negeri yaitu Perusahaan dengan operasi yang luas, tidak dapat menyiapkan laporan keuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan akun-akun subsidiaries tidak diungkapkan dalam satu mata uang.
Skala kegiatan investasi internasional yang meluas saat ini meningkatkan kebutuhan penyampaian informasi kepada pembaca di negara lain yg signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1)      Mencatat transaksi mata uang asing;
2)      Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3)      Berkomunikasi dengan peminat saham asing.

B.     Latar Belakang Dan Terminologi
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu pertukaran fisik antara satu valuta dengan valuta lainnya. Translasi mata uang asing merupakan transasi sederhana dalam ekspresi moneter. Mekanisme yang digunakan untuk mentranslasi saldo-saldo valuta asing kedalam valuta domestic yang ekivalen adalah kurs valuta asing, yaitu, harga satu unit valuta yang ditunjukan ke dalam valuta lain.
Transaksi mata uang asing biasanya terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, dan pasar swap. Valuta asing yang diperjualbelikan di pasar spot biasanya mesti dikirimkan segera dalam dua hari bisnis. Nilai tukar dalam pasar spot dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya, perbedaan tingkat inflasi antara dua negara yang bersangkutan, perbedaan suku bunga nasional, dan kekuatan permintaan dan penawaran yang kompleks yang dipengaruhi oleh harapan terhadap pergerakan kurs di masa depan. Kurs pada pasar spot bersifat langsung atau tidak langsung. Pada tranaslasi secara langsung, kurs menetapkan jumlah unit mata uang domestik yang dibutuhkan untuk mendapatkan unit mata uang asing. Sedangkan translasi secara tidak langsung, harga satu buah unit mata uang domestik dalam mata uang asing.
Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Translasi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward. Pasar forward seringkali memasukkan translasi bid danask (penawaran dan permintaan).
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward secara simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward secara mata uang. Para investor sering kali menggunakan transaksi swap untuk mendapatkan keuntungan dari tingkat saham negara asing yang tinggi sementara juga secara simultan berjaga-jaga terhadap pergerakan nilai tukar yang tidak stabil

A.    Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi dibawah ini dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang merupakam translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali muncul. Yang terakhir kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata bursa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat itu Transaksi mata uang asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan mata uang asing
A.    Translasi Mata Uang Asing
Pengertian Translasi atau Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. • Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai methode translasi yang dapat digunakan dan perlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit. Lana Sularto
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan. 
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)      Penangguhan
2)      Penangguhan dan Amortisasi
3)      Penangguhan Sebagian
            4)      Tidak Ada Penangguhan 
A.    Metode Nilai Berganda
Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukarkini dalam proses translasi.
a)      Metode Kini-Nonkini
Berdasarkan metode kini-nonkini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancarditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali bebandepresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalamsetiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhanperiode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurshistoris yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asingsama-sama menghadapi risiko nilai tukar.
b)      Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neracauntuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneterditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter (aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor) ditranslasikan dengan menggunakanprosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-nonkini.Tidak seperti halnya metode kini-nonkini, metode ini melihat bahwa aktivadan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing. Karena pos-pos moneter akandiselesaikan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan pos-pos ini menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uangdomestik yang mencerminkan nilai realisasinya atau nilai penyelesaiannya. Akantercermin pula perubahan atas nilai ekuivalen dalam mata uang domestik utang jangka panjang pada periode di mana utang tersebut terjadi, sehingga menghasilkanindikator pengaruh nilai tukar valuta asing yang lebih tepat waktu.Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa metode moneter-nonmoneterbergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yangtepat
a)      Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakanproses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unitpengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkanpengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaiansesungguhnya. Berdasarkan GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yangdimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yangdiperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya.Berdasarkan metode temporal, pos-pos moneter seperti kas, piutang dan utangditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter ditranslasikan dengankurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya. Secara khusus, aktivayang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikanberdasarkan kurs historis. Hal ini dikarenakan biaya historis dalam mata uang asingyang ditranslasikan dengan kurs nilai tukar historis menghasilkan biaya historisdalam mata uang domestik. Hal yang sama juga berlaku untuk pos-pos nonmoneteryang dicatat di luar negeri berdasarkan nilai kini ditranslasikan denganmenggunakan kurs nilai tukar kini akan menghasilkan nilai kini dalam mata uangdomestik.Apabila pos-pos nonmoneter di luar negeri dinilai dengan menggunakanbiaya historis, prosedur translasi yang digunakan dalam metode temporal secarakasat mata sama dengan prosedur dalam metode moneter-nonmoneter. Dua metodetranslasi ini hanya berbeda jika dasar penilaian aktiva lainnya yang digunakan,seperti biaya penggantian, nilai pasar, atau arus kas terdiskonto.Karena kemiripannya dengan metode moneter-nonmoneter, metode temporalmemiliki keuntungan dan kerugian yang sama. Karena secara sengaja mengabaikaninflasi lokal.
A.    Pengembangan Akuntansi Translasi Mata uang Asing
Beberapa perspektif historis tentang akutansi Translasi Mata Uang Asing di Negara amerika sebagai berikut:
1)      Pra 1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin No 43
2)      1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3)      1975-1981
FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975.
4)      1981-sekarang
FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards no 52 tahun 1981.
B.     Gambaran Standard No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No. 8 berbeda secara substansi dari FAS No. 52. FAS No.8, mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transaksi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan. Standar No. 52 mengakui bahwa kedua perspektif baik induk perusahaan maupun perusahaan lokal benar sebagai kerangka kerja laporan. Pada level internasional, IASB mengeluarkan keputusan paralel, IAS 21, yang sekarang berkembang untuk mengklarifikasi persyaratannya dan memecahkannya. Keduanya, FS No. 52 dan versi baru IAS 21 bertujuan untuk:
1)      Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional)
2)      Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.


Daftar Pustaka
lana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../5+TranslasiMataUangAsing.ppt

TUGAS SOFTSKILL 5

BAB V
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

A.    Perkembangan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
B.     Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure)
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-
transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
A.    Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan serta laba persaham. Pada bahasan praktik pelaporan dan pengungkapan akan dipusatkan pada:
1)      Pengungkapan informasi yang melihat masa depan
Pengungkapan Informasi yang melihat masa depan, mencakup:
a)      Ramalan pendapatan, laba rugi, labarugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya.
b)      Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah.
c)      Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Sebagai contoh adalah Bursa Efek Tokyo TSE meminta kepada manajemen perusahaan yang tercatat untuk menyediakan ramalan penjualan, laba dan deviden dalam pengumuman pertahunan dan semesteran yang dilakukan.
2)      Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
1)      Laporan Arus Kas dan Arus Dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas. Adopsi ketentuan laporan arus kas baru-baru ini di negara-negara seperti Jepang, Cina mencerminkan semakin pentingnya perhatian oleh para analis dan para pengguna laporan keuangan terhadap informasi arus kas.
2)      Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Pelaporan tanggung jawab sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya, masyarakat setempat dan lingkungan. Hal ini mencerminkan kepercayaan bahwa perusahaan berutang kepada para pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan akuntansi tahunan mengenai kinerja sosial dan lingkungannya, 
3)      Pengungkapan Khusus Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Nondomestik dan atas Prinsip Akuntansi yang Digunakan. Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. 
Pengungkapan yang dimaksud seperti:
a)      Penyajian ulang untuk kenyamanan informasi keuangan ke dalam mata uang  nondomestik. 
b)      Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut kelompok kedua standar akuntansi.
c)      Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kedua standar akuntansi dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
A.    Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-Negara Dengan Pasar Baru Muncul
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada perusahaan dari Negara berkembang.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
B.     Implikasi Bagi Pengguna Laporan Keuangan Dan Manajer
Pengguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan yang luas. Walaupun para manajer di berbagai perusahaan terus terpengaruh dengan biaya pengungkapan informasi kepemilikan, tingkat pengungkapan yang bersifat keharusan dan sukarela terus meningkat di seluruh dunia. Manajer yang memutuskan untuk mempertinggi pengungkapan di area investor dan analis yang dianggap penting, seperti segmen dan rekonsiliasi pengungkapan bisa mendatangkan keuntungan yang kompetitif terhadap perusahaan dengan kebijakan pengungkapan yang terbatas.

Daftar Pustaka

TUGAS SOFTSKILL 4

BAB IV
AKUNTANSI KOMPARATIF: AMERIKA DAN ASIA

A.    Amerika Serikat
Regulasi  dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem  akuntansi di Ameriak Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh sektor khusus Dewan Standart  Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board- FASB), namun untuk kewenangannnya dibawah SEC ( Securities and Exchange Commisson). Yaitu, SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standart akuntansi dan laporan perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sektor swsta dalam penerapan standardisasi tersebut.  FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi Keuangan 158 ( 158 Statement of Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan  untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengembil kredit, investasi dsb.
Prinsip Akuntansi yang Berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP) terdiri atas seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah SFASs. 

Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk Agreement dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara standardisasi mereka serta mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi sehingga permasalahan utama yang muncul dapat diselesaikan bersama. Pada tahun yang sama , 2002, ditandatangani UUSarbanes-Oaxley Act yang secara signifikan memperluas persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah, penjelasan, dan laporan serta regulasi proesi audit. 
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan di Amerika Serikat meliputi:
1)      Laporan Manajemen 
2)      Laporan auditor independen 
3)      Laporan Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham) 
4)      Diskusi manajemen dan analisa hasil operasional  dan kondisi keuangan
5)      Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laoran keuangan 
6)      Catatan atas laporan keuangan 
7)      Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10 tahun 
8)      Data triwulan terpilih
Patokan Akuntansi
1)      Penggabungan bisnis dihitung seprti sebuah pembelian 
2)      Goodwill dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan harga pasar dibwah aet bersih yang diperoleh 
3)      Aset berwujud dan tidak berwujud  inilai dengan harga perolehan  
4)      Persediaan menggunakan metode FIFO, LIFO dan average 
5)      LIFO digunakan untuk tujuan kepentingan pajak 
6)      Penyesuaian mata uang asing megikuti  persyaratan dari SFASs no.52 yang berdsarkan pada tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi penyesuaian pertukaran mata uang asing 
7)      Penyusutan dan amorrtisasi  ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis 
8)      Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan saat terjadinya

A.    Meksiko
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi negara Meksiko adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan oleh Council for Research  and Development of Financial Information Standards (Consejo Mexicano Para La  Investigacion y Dessarollo de Normas de Informacion  Financiera – CINIF). Untuk standardsasi proses audit dikeluarkan
oleh Mexican Institute of Public Accountants(Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melalui Auditing standards and Procedures Commision. Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem Inggris-Amerika atau Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi di Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar  dan kecil serta dapat diaplikasikan ke semua bidang bisnis.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
a)      Neraca
b)      Laporan Laba-Rugi
c)      Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
d)     Laporan perubahan posisi keuangan
e)      Catatan, merupakan bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang meliputi antara lain :
·         Kebijakan akuntani pada perusahaan
·         Ketersediaan material
·         Komitmen untuk pembelian saham substansial atau dibawah hak kontrak
·         Penjelasan mendetail mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing
·         Batasan Dividen
·         Jaminan
·         Rencana pensiun pegawai
·         Transaksi  dengan perusahaan sejawat
·         Pajak
Patokan Akuntansi
1.      Bisnis gabungan menggunakan metode pembelian
2.      Goodwill  merupakan kelebihan harga pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang didapatkan
3.      Aset berwujud/ tidak berwujud didepresiasi / diamortisasi  berdasarkan masa manfaatnya (biasanya tidak lebih dari 20tahun)
1.      Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan diamortisasi saat kemungkinan teknologi hadir
2.       Sewa guna usaha termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
3.      Kerugian bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
4.      Cadangan tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko
5.      Pajak tangguhan disediakan dengan menggunakan metode kewajiban

A.    Jepang
Akuntansi dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu.
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum Komersial, Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut :
a)      Neraca
b)      Laporan Laba rugi
c)      Laporan Usaha
d)     Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
e)      Skedul Pendukung
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Undang-Undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial ditambah dengan laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.
A.    CINA
Cina memiliki seperempat penduduk  dunia dan reformasi berorientasi pasar telah membantu dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai komunis. Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagai ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
Pada tahun 1993 para pemimpin cina menyetujui reformasi jangka panjang tambahan yag ditunjukan untuk memberi flexibelitas yang lebih banyak erhadap institusi-institusi berorientasi pasar.Melihat perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi di Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Secara umum aktivitas ini mencakup perumusan strategi eonomi jangka panjang dan penetapan  prioritas atas alokasi dana pemerintah. Secara khusus tanggung jawab kementria adalah:
a)      Merumuskan menegakan kebijakan yang terkait dengan ekonomi, pajak dan keuangan lain.
b)      Menyusun anggaran negara dan laporan fiskal
c)      Mengelola pendapatan dan pengeluaran negara
d)     Mengembangkan manajemen keuangan dan sistem perpajakan
Masalah-masalah akuntansi dan auditing termasuk dalam kategori yang terakhir. Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE). ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik domestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional. Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.Kerugian bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur.
Pelaporan Keuangan
Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan.
Laporan Keuangan terdiri atas:
a)      Neraca
b)      Laporan laba rugi
c)      Laporan arus kas
d)     Laporan perubahan ekuitas
e)      Catatan
Patokan Akuntansi
a)      Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
b)      Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
c)      Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
d)     Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan.
e)      Biaya depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
f)       Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.

A.    India
Perekonomian eropa mulai bersaing dengan india setelah portugis tiba pada tahun 1498. Benteng luar pertama orang inggris dibentuk diperusahaan india bagian selatan tahun 1619., dan satuan perdagangan terusmenerus dibuka dibagian lain selama tahun 1850-an. Demonstrasi masa terhadap aturan kolonial inggris mulai pada tahun 1920-an dibawah kepemimpinan Mohandas Gandhi dan Jawaharlal Nehru. Dari 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi india digolongkan dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor. Menghadapi krisis ekonomi pemerintah mulai melaksanakan ekonomi terbuka pada tahun 1991. Perubahan yang dimulai 1991 telah memutus kendali birokrasi dan mendorong terciptanya pasar yang lebih kompetitif.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
a)      Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa inggris
b)      Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
·         Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan
·         Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
c)      Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d)     Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
e)      Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India (SEBI)
Pelaporan Keuangan
·         Neraca dua tahun
·         Laporan Laba Rugi
·         Laporan Arus Kas
·         Kebijakan Akuntansi dan Catatan
Pengukuran Akuntansi
·         Penggabungan
·         Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
·         Goodwill
·         Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
·         Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun
·         Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata
·         Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa
·         Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus

Daftar Pustaka