Jumat, 10 Mei 2013

TERATAI (Nelumbium Nelumbo Druce)

Teratai

     Teratai termasuk familia nymphaeaceae. Tanaman ini memiliki sinonim nelumbium neciferum, Gaetrn.=N. speciosum, Wilid.= Nelumbo Nucifera, Gaertn.= Nymphaea Nelumbo, Linn. Beberapa nama lokal teratai diantaranya Padma, Seroia, Terate, Teratai Besar.




Tentang Teratai
    Tanaman air menahun yang indah, asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan diperairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar dirawa-rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak, rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur didalam kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul keatas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun kearah tepi, berdiameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang diatas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benag sari banyak kepala sari kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu, putih dan kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang berisi 15-30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda, dan biji bisa dimakan. Pemeluk agama Budha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian, tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha sedang duduk bersemedi diatas bunga teratai.

Khasiat Teratai

    Kandungan kimia teratai diantaranya Bunga: Quercetin, Iuteolin, Isoquercitin, Kaemferol. Benangsari: Quercetin, Luteolin, Isoquercitrin, Galuteolin, juga terdapat Alkaloid. Penyangga Bunga (receptacle): Protein, Lemak, Karbohidrat, Caroten, Asam Nikotinat, Vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phospor, dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-norarmapavine. Tunas Biji teratai: Liensinine, insoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, Vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neoclorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll. Akar: Zat tannic dan asparagine. Daun: Roemerin, nuciferine, nornuciferin, armepavin, pronuciferin, N-nornuciferin, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine, resin dan nornuciferine. Tangkai Daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinesunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat anti hypertensi. Teratai dapat digunakan sebagai herbal penyembuh hipertensi dan sejumlah penyakit lain seperti diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung, beri-beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia, ejakulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar